Pesisir Barat – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat, Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, bahas Asistensi TPKAD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Tahun 2023.
Rapat Koordinasi Asistensi TPKAD antara Pemkab Pesisir Barat yang dipimpin oleh Bupati Pesisir Barat, Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H., yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Zukri Amin, MP. dengan OJK Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, bertempat diruang Rapat Lantai 3 Gedung Komplek Perkantoran Pemkab Pesisir Barat, Rabu (01/02/2023).
Rakor Asistensi tersebut bertujuan sebagai langkah percepatan akses keuangan di daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten III Bidang Administrasi umum; jajaran dari OJK Provinsi Lampung, Perwakilan dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dan perwakilan dari Bank BRI, Bank Lampung, Bank BNI.
Dalam sambutannya, Bupati Pesisir Barat yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan selamat datang kepada rombongan dari tim TPAKD OJK Provinsi Lampung di Negeri Para Sai Batin dan Para Ulama (Julukan Kabupaten Pesisir Barat/Krui). Beliau menambahkan bahwa, ada 4 (empat) misi dalam rencana aksi TPAKD Kabupaten Pesisir Barat tahun 2023, antara lain: Memperkuat Infrastruktur dan peningkatan titik akses keuangan didaerah, Memastikan keberlanjutan TPAKD untuk jangka panjang, Memperkuat kapasitas anggota TPAKD dan peningkatan kinerja TPAKD, Mendukung pencapaian target literasi dan Inklusi Keuangan.
“Tantangan bagi Pemkab Pesibar adalah bagaimana caranya untuk menyusun strategi dan menjawab tantangan kita ke depan, karena hal ini sangat berperan penting dalam kemajuan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Pesisir Barat,” ujar Asisten II.
Asisten II berharap, kegiatan ini mampu mendorong keberadaan komunitas atau kelompok usaha dan tani, karena hal ini menjadi salah satu fokus membuka akses keuangan dari pelosok desa.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung memaparkan presentasi mengenai arah strategis TPAKD, mulai dari penyusunan program kerja hingga rencana aksi yang tertuang dalam empat misi tersebut. Beliau menyatakan bahwa, pihaknya menginginkan adanya peran dari daerah terkait dengan program inklusi dan literasi keuangan.
“Kalau kita lihat, bahwa program yang terkait dengan inklusi keuangan menjadi bagian dari program nasional. Dengan adanya penyelarasan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, diharapkan dapat meningkatkan perlindungan masyarakat secara finansial. Karena setiap daerah berbeda, sehingga diperlukan inovasi masing-masing daerah menyusun program kerja,” pungkas Kepala OJK Provinsi Lampung.(ys)