Petani di Lamtim Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi dan Murahnya Harga Hasil Pertanian

Lampung Timur – Para Petani di kecamatan wawaykarya dan kecamatan Sekampung udik, Kabupaten Lampung timur, keluhkan susahnya mendapatkan pupuk subsidi.

Di penghujung tahun, para petani sudah biasa menanam jagung karena di perkirakan akan banyak curah hujan,
Akan tetapi para petani mulai resah dan takut untuk menanam jagung, pasalnya mereka mengeluhkan susahnya mendapatkan pupuk subsidi dan harga jual jagung yang murah.

Salah satu warga kecamatan Sekampung udik, kabupaten Lampung timur,
Usup (37) mengaku sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi.
“Rencananya mau tanam jagung, ini kan memasuki masa labuh, tapi saya ragu ini pupuk sudah sangat langka, bahkan tidak ada, sedangkan kita tahu bahwa tanaman jagung ini sangat tergantung dengan pupuk,” kata Usup saat di temui di kediamannya, Rabu (02/11/2022).

Usup menjelaskan bahwa pupuk adalah kebutuhan pokok para petani.
“Pupuk subsidi ini sangat di butuhkan oleh masyarakat khususnya para petani, bagaimana hasil Panen akan maksimal jika tidak ada pupuk, memang ada pupuk non subsidi tapi ini harganya sangat mahal, modal bertani sekarang ini serba mahal tapi kok harga jual jagung dan singkong malah anjlok,” jelasnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Eni (45) warga kecamatan wawaykarya, kabupaten Lampung Timur,
“Iya pupuk subsidi sudah tidak ada disini, saya sudah keliling cari pupuk di kecamatan wawaykarya ini, tapi tetep gak ada, sama saja petani yang lain juga mengeluhkan pupuk subsidi tak ada, kami terpaksa memakai pupuk nonsubsidi yang terbilang sangat mahal, harga bibit jagung mahal, pupuk nonsubsidi mahal, biaya modal tani mahal tapi hasil panen harga hasil panen singkong dan jagung malah sangat murah,” ungkapnya.

Salah satu Pengecer pupuk asal kecamatan Sekampung udik yang enggan identitas nya di publikasikan, mengatakan alokasi pupuk subsidi sudah tidak ada lagi,
“Iya pupuk subsidi sudah lama kosong, alokasi nya sudah habis, jadi tak di kirim lagi, mau gimana lagi walaupun para petani sudah pesan dan mau bayar duluan, terpaksa saya tolak karena sudah tidak ada lagi jatah pupuk di sini,” ucapnya.

Sementara itu pengecer pupuk asal kecamatan wawaykarya juga mengatakan hal sama,
“Pupuk subsidi sudah lama kosong, beberapa Petani memang sudah pesan, kita sudah usahakan tapi tetep tidak dapat, dengan alasan kuota terbatas, dan sudah tak ada lagi alokasi nya, hampir semua pengecer dan Gapoktan di kecamatan wawaykarya ini sudah tidak mendapatkan pupuk subsidi lagi,” ungkapnya.

Budi selaku koordinator pengecer pupuk subsidi di kecamatan wawaykarya mengatakan ini permasalahan nya langsung dari kementerian pertanian,
“karena solusinya cuma mentri pertanian mengundurkam masa berlakunya permentan no 10 tahun 2022 itu aja,” kata Budi via pesan Whatsapp, Rabu (02/11/2022) malam.

Lalu apa kabar dengan Program Kartu Petani Berjaya (PKPB) yang merupakan Program Gubernur Lampung bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani menuju kesejahteraan melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi. Program ini menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan mencapai kesejahteraan petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses pertanian secara bersama-sama. Berupaya menjaga Ketersediaan benih, bibit dan pupuk, Penanganan panen dan pasca panen, Pendampingan budidaya Ketersediaan teknologi pertanian, Permodalan, Manajemen Risiko usaha tani, Jadwal tanam, Penyaluran air irigasi. Adapun pihak-pihak yang Terlibatan antara lain Supplier, Distributor, Perbankan, Petani, Pembeli, Pemerintah Provinsi.

Implementasi dan fakta nya di Lampung timur masih banyak keluhan para petani dan banyak dari mereka yang masih jauh dari kata sejahtera. (jex)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *